Telah kita ketahui bersama bahwa ketika kita meninggal dunia amalan-amalan yang tidak akan pernah terputus salah satunya adalah doa anak yang sholeh. Anak sholeh merupakan aset yang sangat berharga di dunia dan di akherat khususnya bagi orang tuanya, akan tetapi bagi orang-orang yang pernah berhubungan dengan Si Anak Sholeh tidak menutup kemungkinan akan kecipratan juga, karena ketika Anak Sholeh sudah berdoa sesuatu yang tidak mungkin terjadi bisa jadi mudah untuk terjadi. Doa anak yang sholeh ternyata begitu mustajab, mungkin karena hatinya masih bersih, belum banyak dosanya atau bahkan belum punya dosa. Apalagi anak sholeh yang rajin shalat awal waktu, rajin ke masjid, rajin membaca Al-Qur’an, rajin bersedekah, rajin menghidupkan shalat-shalat sunah (tahajud, dhuha, qobliyah, ba'diyah).
Efek yang ditimbulkan dari doa anak sholeh sangat dahsyat,santri-santri Istiqomah Ceria-pun pernah merasakannya dan hal ini terjadi tidak hanya satu atau dua kali, tapi berkali-kali. Berikut ceritanya.
Santri Pertama
Pada waktu itu seperti biasa setelah shalat subhuh berjama’ah di masjid Istiqomah, santri-santri melakukan muroja’ah (mengulang hafalan) bersama-sama dan untuk menambah semangat santri untuk sering shalat subhuh berjama’ah di masjid, istiqomah ceria mengadakan doa bersama dan minum susu gratis setelah muroja’ah. Sebelum berdoa santri-santri diminta menyebutkan doa-doanya yang akan dipanjatkan kepada Allah SWT pada hari itu juga. Namanya juga anak-anak mintanya juga gak gede-gede amat, dan kebanyakan santri doa agar diberi makanan, ada yang minta soto, bakso, donat, dll. Sebelum doa bersama dimulai para santri diberi penjelasan mengenai cara-cara yang diajarkan Rasulullah SAW agar doanya cepat terkabul. Hal ini mungkin juga berlaku untuk kita-kita yang sedang punya hajat, yang sedang punya masalah, agar hajat-hajatnya segera terkabul, agar masalah-masalahnya cepat kelar. Cara-cara yang diajarkan Rasulullah tersebut, yaitu wudhu, shalat, doa, baca qur’an, pasrah, dan sedekah. Dan kalau pengin lebih cepat dan dahsyat hasilnya tambahi dengan amalan-amalan sunah, seperti tahajud, dhuha, shalat qobliyah-ba’diyah, dan puasa sunah. Penjelasan mengenai cara-cara tersebut secara gak langsung melatih santri-santri untuk lebih rajin melakukan amalan-amalan yang diajarkan Rasulullah SAW.
Pada hari itu tahapan wudhu, sholat, dan baca qur’an sudah dilakukan santri-santri, tinggal tahapan doa dan yang lainnya. Kemudian mulailah para santri berdoa bersama dipimpin oleh salah satu yang hadir dan diamini oleh yang lainnya. Diawali dengan hamdalah, sholawat nabi, dan doa ampunan, permintaan santri-santri kemudian didoakan, misalnya “Ya Allah berilah santri X bakso hari ini, berilah santri Y soto hari ini, dan seterusnya”. Sambil meng-amini, santri-santri yang mendengarnya pun banyak yang gak bisa menahan tawa kecil. Akan tetapi, namanya Allah SWT, apapun permintaan hamba-NYA pasti didengar oleh-NYA.
Setelah doa bersama selesai, pulanglah santri-santri ke rumah masing-masing untuk persiapan ke sekolah. Dan apa yang terjadi di sore harinya, salah satu santri yang ikut berdoa, cerita bahwa doanya agar diberi soto oleh Allah SWT pada hari itu dikabulkan. Santri itu gak meminta ke siapapun untuk diberi atau dibelikan soto selain meminta ke Allah SWT, termasuk tidak meminta ke orang tua, tapi Subhanallah Allah SWT benar-benar mengabulkan permintaan doanya pada hari itu juga melalui tangan orang tuanya. Yupz, orang tuanya pada hari itu mengajak santri tersebut makan soto. Ketika ditanya amalan apa yang santri tersebut lakukan pada hari itu, santri tersebut menjawab, “Setelah berdoa bersama tadi pagi habis Subhuh, saya melakukan sholat dhuha di sekolah dan bersedekah sambil berdoa setelahnya”.
Santri kedua
Pada bulan Ramadhan 1432 H, kegiatan shalat (Isya, Taraweh, Subhuh) santri-santri Istiqomah Ceria dilakukan di Balai Dusun Karanggayam, karena di Masjid Istiqomah tidak memungkinkan mengingat sudah dipenuhi oleh banyak jama’ah orang dewasa dan orang tua. Akan tetapi, pada akhir-akhir Ramadhan dimana di Masjid Istiqomah sudah mulai ada kemajuan shaf (berkurang jama’ahnya maksudnya gitu), jama’ah anak-anak dipindah ke Masjid Istiqomah, karena banyak jama’ah yang kebanyakan adalah mahasiswa pendatang sudah mulai pada mudik alias pulang kampung.
Pada bulan Ramadhan tersebut, seperti biasa setelah Subhuh santri-santri melakukan tadarus bersama dan sesekali diadakan doa bersama setelah tadarus. Dan pada suatu hari, saat doa bersama, doa yang dipanjatkan agak berbeda dari doa-doa pada saat sebelum Ramadhan, kalau pada hari itu ada santri yang doanya agar diberi uang, ada yang minta pulang sekolah lebih awal, dll. Kemudian mulailah berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu yang ikut dan yang lainnya meng-amininya. Setelah doa selesai santri-santri kembali ke rumah masing-masing untuk persiapan ke sekolah.
Saat waktu menunjukkan sekitar jam setengah sembilan pagi, sehabis saya shalat dhuha, ada SMS masuk di HP dan betapa betapa kagetnya karena begitu dibuka isinya kira-kira begini, “Mas, Alhamdulillah doaku dikabulkan, sekolahku pulang awal, he,he...”. Subhanallah..., ternyata SMS dari salah satu santri yang hari itu ikut doa bersama dan doanya dikabulkan pada hari itu juga. Pada malam harinya sehabis shalat taraweh. Santri itu cerita, bahwa pada pagi harinya ia melakukan sedekah, shalat dhuha dan berdoa lagi agar bisa pulang sekolah lebih awal di sekolah. Kemudian saat kembali ke kelas, gurunya datang dan mengumumkan bahwa hari itu pulang lebih awal karena guru-guru ada acara, Subhanallah...
Pada hari-hari yang lain ada juga santri yang Allah SWT kabulkan doanya, yaitu saat santri berdoa pada pagi hari agar diberi sup buah oleh Allah SWT, dan Subhanallah... apa yang terjadi, pada malam harinya sepulang taraweh Allah SWT menghadirkan sup buah melalui tangan ayahnya. Ketika santri tersebut ditanya, jawabannya gak jauh beda dengan santri-santri sebelumnya, di hari itu selain shalat lima waktu dan baca qur’an, ia juga shalat dhuha, sedekah dan berdoa.
Selain cerita-cerita di atas, sebenarnya masih banyak keajaiban-keajaiban Allah SWT yang terjadi di lingkungan Istiqomah Ceria, tetapi sepertinya cerita-cerita di atas sudah cukup mewakilinya dan semoga cerita-cerita tersebut memotivasi kita untuk senantiasa istiqomah melakukan ibadah yang diajarkan Rasulullah SAW, yaitu shalat lima waktu (awal waktu tentunya), baca qur’an, sedekah, menghidupkan sunah (shalat tahajud, shalat dhuha, shalat sunah qobliyah-ba’diyah, puasa sunah), tentang hasil kita serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu. Terima kasih Ya Rabb, sungguh skenario-Mu benar-benar Maha Indah, janji-janji-Mu memang benar adanya, melalui kepolosan dan doa anak yang sholeh-sholehah Engkau hadirkan keajaiban-keajaiban di sekitar kami.